12 Feet Deep (Movie Review)


Blue-ray.com

Hiyaaa... Kali ini aku habis nonton sebuah film dengan judul 12 Feet Deep. Film ini disutradarai oleh Matt Eskandari dan dibintangi oleh Nora Jane Noone (Bree), Alexandra Park (Jonna), Diane Farr (Clara) dan Tobin Bell (McGradey). Berdurasi 1 jam 25 menit, film ini menceritakan tentang dua saudara perempuan yang terjebak di dalam kolam renang yang ditutup dan mereka harus berjuang untuk bisa keluar dari sana.

Cerita bermula dari Bree dan Jonna yang sedang berenang di Ketea Aquatic Center. Tak berapa lama kemudian, McGradey datang memberi pengumuman bahwa kolam renang akan segera ditutup untuk dua hari libur pekan ke depan. Semua pengunjung satu per satu meninggalkan area begitu juga dengan Bree dan Jonna. Namun, Bree harus kembali masuk ke kolam untuk mengambil cincin pertunangannya bersama David yang ternyata jatuh dan menyangkut pada sekat di dasar kolam. Cincin itu sulit ia ambil. Sementara Jonna merasa khawatir karena kakaknya itu masih belum muncul ke permukaan. Akhirnya Jonna masuk ke dalam kolam untuk membantu kakaknya.

Dan... Yah... Sudah bisa ditebak di sini.

McGradey yang hanya memeriksa sekitar kolam di balik ruangannya merasa kalau semua pengunjung sudah keluar kolam dan akhirnya dia segera bersiap-siap lalu menekan tombol kode penutup kolam. Beberapa detik kemudian, penutup kolam pun bergerak dari sisi kolam hingga Bree dan Jonna menyadari akan hal itu. Keduanya hendak ke permukaan namun rambut Jonna tersangkut sekat besi di dasar kolam dan cincin Bree masih belum juga berhasil diambil. Fokus keduanya kali ini adalah melepaskan rambut Jonna dari sekat besi itu lalu keluar sebelum penutup kolam itu menutupi seluruh area kolam.

Tapi... Yah... bukan film namanya kalau keduanya langsung berhasil keluar kolam. Wkwkwk.

Dan akhirnya mereka harus terjebak.

Cukup singkat untuk menuju titik permasalahan dalam sebuah film. Ibarat tayangan di youtube, intronya nggak pake lama dan basa-basi. Dan di dalam kolam inilah, aku mulai mempelajari karakter keduanya lebih mendalam.

Jonna pembawaannya sedikit keras dan kurang sabar. Ia mengumpat dan marah karena baru saja ia tidak percaya bahwa ia terjebak di kolam dan sudah tidak ada orang sama sekali di luar sana yang bisa dimintai pertolongan. Bree sedikit lebih tenang dan menyuruh Jonna sabar dengan meyakinkan bahwa pasti akan ada jalan keluar. Untunglah, masih ada jarak dari permukaan kolam dengan penutup sehingga mereka masih bisa bernafas. Namun penutup itu terbuat dari fiberglass yang sangat keras dan sulit untuk dihancurkan apalagi hanya didorong dengan tangan.

Bree terlihat lebih aktif dan fokus dalam mencari solusi sementara Jonna fokus terhadap masalah, panik, bingung namun setiap kali Bree mencari inisiatif jalan keluar, Jonna selalu berkata, "Itu tidak mungkin". Bree menyuruh untuk menghilangkan sikap dan pikiran negatif Jonna dan mengajaknya bekerja sama agar bisa keluar dari kolam. 

Lalu muncullah Clara, penjaga kolam yang biasa mengecek barang-barang pengunjung. Saat Clara memasuki area kolam, ia dikagetkan oleh deringan telfon yang ternyata berasal dari hape Bree. Telfon itu berasal dari David. Clara adalah seorang mantan napi. Dan dari kesanku melihatnya di sini, aku pikir dia bukan orang baik dan di sinilah ia berperan sebagai antagonis. Tau bahwa di dalam kolam ada orang, Clara mencoba berkomunikasi dengan Bree dan Jonna. Di saat yang sama, ia mengambil uang dan rekening Bree secara diam-diam.

Bree dan Jonna tentu senang karena akhirnya ada orang di sana yang bisa membantu mereka. Tapi... lagi-lagi bukan film namanya kalau secepat itu masalah selesai. Di sini, Clara mengambil kesempatan. Pertama, ia meminta kode hape Bree dengan alasan ada telfon dari seseorang jadi dia harus mengeceknya. Kedua, ia meminta kode rekening Bree. Dan ketiga, ia meminta cincin pertunangan Bree.

Jonna menyuruh Bree untuk tidak mempercayai Clara karena ia tahu bahwa cincin itu sangat penting bagi Bree. Namun, Bree harus melakukan itu jika memang itu yang harus ia lakukan. Pada akhirnya Clara masih belum saja ingin membuka penutup kolam.

Situasi semakin genting. Saat Bree mulai kedinginan dan dia menderita Diabetes yang harus segera disuntik dengan obatnya jika tidak ingin mengakibatkan dia koma. Beberapa kali Jonna berusaha membuat Bree merasa hangat, entah dengan membawanya ke sebuah lubang penutup dengan diameter 10 cm atau meniupnya dengan mulut.

Sebenarnya terjadi banyak pembicaraan penting yang terjadi antara Jonna dan Bree selama mereka terjebak di sana. Pengakuan-pengakuan Jonna yang iri melihat kehidupan Bree, Bree yang membunuh ayahnya karena selalu menyiksa Jonna, keadaan Jonna yang terlihat putus asa dan tidak bisa bertahan, keadaan Jonna yang kemudian menjadi semangat mencari jalan keluar dan sadar bahwa Bree sangat menyayangi dirinya.

Clara masih di sana mengawasi mereka. Mungkin dia ingin melihat sejauh mana keduanya bertahan di sana. Bree dan Jonna berusaha sekali lagi memohon pada Clara dengan baik. Clara pun sempat menceritakan kehidupannya yang dulu juga hidup baik seperti mereka namun akhirnya tidak punya apa-apa. Clara akhirnya mau membukakan penutup kolam itu namun sayangnya kode yang ia jalankan tidak berjalan. Ia pikir kode itu diganti oleh McGradey. Akhirnya ia memilih pergi meninggalkan Bree dan Jonna, ia juga tidak ingin melaporakan hal ini ke polisi karena ia takut masuk kembali ke dalam penjara.

Bree sempat pingsan namun disadarkan kembali oleh Jonna dengan nafas buatan. Jonna kembali ke dasar kolam untuk membuka sekat besi. Berulang kali ia mencoba dengan sekuat tenaga hingga sekat besi pun berhasil ia buka. Besi itu ia pukulkan ke penutup kolam dan akhirnya keduanya bisa keluar dari dalam kolam.

Di film ini, tidak banyak latar yang diambil. 97% adalah di kolam renang, sisanya hanya sekitar parkir dan David yang sedang menelfon Bree. Porsi pemain lebih banyak dihabiskan oleh Bree, Jonna dan Clara. Bayanganku, di sana terlihat orang tua Bree dan Jonna yang terlihat khawatir, kilas balik cerita meninggalnya Ayah mereka dan di akhir cerita ditayangkan pula bagaimana kehidupan normal mereka selanjutnya. Tapi semua itu tidak disajikan. Jadi, semua hanya fokus cerita mereka di kolam.

Buat kamu yang suka film psikologi-horor gitu, bisa mencoba nonton film ini ya. Itu saja sih sekilas review dari aku. Memang tidak tertata dengan baik karena ini nulisnya jam 00:00 WIB dimana sebenarnya sudah mengantuk namun aku paksa untuk nulis ini sebelum esoknya malas menunda lagi.

Thanks for reading.


Komentar