Belajar TOEFL Versi Aku

 Excuse me! I am not an expert; I am still trying to educate my self more too.

Hai... Di sini aku akan berbagi pengalaman aku selama belajar Test of English as Foreign Language atau biasa disebut TOEFL. 

Awalnya aku kira belajar TOEFL itu bisa secara autodidak atau online bermodalkan buku-buku panduan yang bisa kita beli sendiri atau kita bisa men-download di internet, tapi bagi aku yang bahasa inggrisnya masih di level intermediet metode tersebut kurang efektif. Aku akan kebingungan sendiri nantinya. Karena menurut aku belajar TOEFL itu nggak sama dengan belajar bahasa inggris di kelas sewaktu sekolah atau kuliah. It's different theme dan tujuan. Tapi bagi kamu yang sudah punya modal dasar berbahasa inggris yang lumayan bagus, bisa bisa saja sih belajar otodidak atau online. Jadi perkaya soal latihan sendiri, paham letak salah dan benarnya sendiri, bisa analisis jawaban sendiri, cussss!. 

Jadi kalau  di sekolah kita belajar dasar tenses dan grammar, tapi dalam TOEFL kita akan menemukan beberapa skill yang harus kita latih untuk bisa menjawab soal-soal TOEFL. Clause, connector, appositive, reducing the sentence, problem with nouns or pronouns, dan lain-lain. Untuk masuk dalam tahapan TOEFL, setidaknya kita sudah punya modal dasar bahasa inggris. Entah itu hanya tenses present, past, future, tahu beberapa kosa kata, bisa bedakan to be - is, am, are, dan beberapa jenis grammar lainnya, sisanya tingkatkan selama berjuang, In Sya Allah bisa memahami TOEFL lebih cepat. Kalau belum punya dasar sama sekali, aku rasa yang ngajarin dan yang belajar pun akan kewalahan. Tapi bukan berarti nggak bisa, ya makanya harus belajar dari awal. Hehe.

So, this is what I do for studying...

Versi Serius

1. Kursus

Awalnya aku nggak berniat ikut les. Tapi berdasarkan rekomendasi temanku, akhirnya aku memutuskan untuk ikut les. Aku les di Learning Development Centre, FEB, UB. Aku mendapatkan buku panduan, belajar dan latihan setiap skill. Di sinilah aku mulai paham beberapa pembelajaran baru dalam bahasa inggris yang tidak aku pelajari sebelumnya. Yang terpenting dalam TOEFL adalah kita tahu mana subjek, verb, objek dan bentuk-bentuk modifikasi dari bagian-bagian tersebut. Karena dalam satu soal structure, biasanya inti pertanyaannya adalah mana subjek dan verb-nya. Jadi misal,

Do You ... me?

Bagian yang hilang dari kalimat di atas adalah verb-nya. Karena di atas sudah ada you sebagai subjek, dan me sebagai objek. Misal pilihannya ada love, loving, loved, be loved. Yang bener yang mana?

Love. Do you love me?

Cuma karena banyak jenis-jenis bentuk kalimat, makanya harus belajar sub-bab tertentu dalam TOEFL.

Note: Ikut les tapi tidak berusaha meningkatkan kecakapan, no sense. Jadi kalau nggak begitu niat ikut les, mending nggak usah. Habis-habisin duit.

2. Latihan Soal

Meski aku malas banget ngelakuinnya (aku adalah kaum rebahan), tapi metode ini memang yang seharusnya dilakukan oleh pejuang TOEFL. Karena yang kita hadapi nanti adalah soal-soal, ya kita harus latihan soal-soal dong. Tentunya ini nggak sekedar latihan, centang pilihan ganda, cek jawaban, hitung salah benar. Tapi, juga menganalisis jawaban dan belajar dari kesalahan. Biasanya, aku cari soal-soal di internet yang lengkap sama kunci jawaban dan pembahasan. Jadi ketika keliru, aku bisa tahu letak salahnya di mana, dan bisa memprediksi kira-kira jika soalnya begini, berarti jawabannya begini, kalau soalnya ada kata-kata begini, mungkin jawabannya tentang begini. Begituuu.

3. Media Youtube dan Online Training

Untuk mengasah kemampuan listening, grammar dan memperkaya kosa kata, aku biasanya nongki-nya di youtube. Cari akun yang menyediakan soal latihan listening sekaligus ada kunci jawabannya. Di youtube, aku bisa mengulang-ngulang bagian mana dialog yang kurang jelas dan memperlambat pemutarannya jika terlalu cepat.

Di awal pembelajaran listening, aku nggak terlalu mendorong diri sendiri untuk langsung menjawab soal pakai timer dan menghitung salah benar sebagai evaluasi. Tapi aku lebih berinisiatif untuk mengerti apa yang dibicarakan dalam dialog karena itu kunci utamanya.

Tapi, kan listening nggak harus ngerti semua yang diomongin?

Iya. Tapi setidaknya.

Jujur. Setelah aku mempelajari teknik yang dijelaskan di buku-buku dan tutor untuk menjawab soal listening dengan cepat, teknik itu kurang nyaman buat aku. Masih ada rasa ketidak-yakinan dalam diri aku semisal menjawab soal pakai teknik - cari kalimat yang tidak sama di antara semua pilihan atau cari kata yang nggak sama dengan suara dalam dialog. So how can I do that? Daripada dengerin secara teknik, mending setidaknya paham sama apa yang didengerin.

Ingat, bagian listening ini, kita dituntut untuk bisa menjawab soal lewat mendengar dan membaca secara fokus. Dulu, aku sering bingung antara mau dengerin dialog terlebih dahulu, apa dengerin sambil baca pertanyaan dan pilihan yang tertera. Makanya, aku sering ngantuk pas bagian listening karena nggak ngerti sama isi dialognya. Wkwkwk. Nah, makanya aku lebih prefer latihan dengerin dialog dulu ketimbang jawabnya ngasal.

Trus. Dengerinnya itu nggak cuma asal dengerin. Tapi pakai perasaan dan hati (euhhh). Dengerin speaker-nya bilang "I've done but I'm still busy now. Can we go after my meeting?"- biasanya aku sambil bayangin kira-kira susunan kalimatnya seperti apa, artinya apa, makanya di sini aku juga bisa memperkaya kosa kata dan grammar.

Ribet banget, Bik?

Haha. Aku suka meribetkan diri. :')

Berikut beberapa link youtube yang bisa dibuat referensi latihan listening. Jangan lupa aktifkan subtitle.

EnglishClass101

TST Prep

JasonTOEFL Class

Learn TOEFL with Daniel

Dunia TOEFL 

Soal-soal TOEFL di website

www.sederete.com

scholarsofficial.com

examenglish.com

ets.org

TST Prep.com

toefl.magoosh.com

Versi Santai

1. Nonton

Kalau kamu punya paket internet yang cukup, kamu bisa nonton hiburan yang berbahasa inggris. Film, talkshow, reality show, vlog dan lain-lain. Bahkan jika itu aslinya versi korea, indonesia, china, atau apapun pokoknya cari yang ada subtitle bahasa inggrisnya. Lebih asiknya lagi, kalau aslinya indonesia tapi subtitle-nya bahasa inggris. Nah, di situ kita bisa belajar kalau ngomong ini, bahasa inggrisnya apa, atau bisa dibalik, kita fokus ke subtitle-nya terus kita artikan sendiri ke versi bahasa indonesianya.

Biasanya aku nonton TEDx Talks. Aku nonton dua kali. Pertama tanpa subtitle, kedua pakai subtitle. Tapi kalau bosen, sekali aja pakai subtitle. Wkwkw. Di TEDx Talks itu, pemakaian kosa katanya lebih baku dan formal. Jadi bagus banget untuk memperkaya kosa kata dan belajar pronounciation.

Sambil rebahan, aku biasanya nonton reality show korea. Knowing Brother yang guest-nya EXO, Blackpink, atau siapaaa gitu. Wkwkwkw. Udah gitu bisa nonton drakor yang subtitle-nya bahasa inggris. Tapi kadang-kadang. Kan nggak asik juga, pengen fokus ke drakornya tapi harus mikir dulu maksud yanng diomongin dalam adegan apa. Heuheu.

2. Baca komentar netizen

Aku juga sering ngintip-ngintip komentar netizen di youtube atau instagram orang-orang luar. Nonton MV Baekhyun - Candy, NNG, musik-musik pop barat, yang aku baca komen netizennya. Kadang kalau ada postingan atau berita yang nggak aku paham, selain baca caption, aku ke kolom komentar. Nyari-nyari vocabs sama ngikutin rumpi-nya orang-orang.

3. Baca Artikel

Nggak harus melulu artikel yang kayak The Jakarta Post, The Guardian, Nature, BBC News atau dengan tema-tema ilmiah dan serius. Mau baca gosip artis kesukaan kek, berita musik kek, ya sah-sah saja. Pokoknya dari apa yang kita baca, setidaknya dapat 5 kosa kata baru dan paham contoh-contoh susunan kalimat yang sesuai grammar.

4. Aplikasi

Bagi yang malas duduk sambil buka buku soal latihan plus sibuk, bisa manfaatkan aplikasi-aplikasi yang ada di playstore. Download aja pakai kata kunci "Toefl Test Practice", nah udah keluar semua tuh aplikasi-aplikasinya. Nggak cocok di aplikasi yang satu? uninstall- cari aplikasi yang lain. Liat kolom review dan produk, cari yang sesuai apa yang kamu mau. Dengan aplikasi, aku bisa latihan soal sambil rebahan dong. Aku juga pernah ngerjain soal di atas bus atau travel. Kan lumayan. Oh, iya. Ada lagi sih yang pernah aku coba, yaitu dengerin dialoge atau podcast yang ada manuscript-nya

Link untuk belajar juga bisa di:

bbc.co.uk

bbclearningenglish

 Listening dan script. Jadi ini cocok banget buat yang masih sering lemot kayak aku pas listening.

examenglish di sini kamu bisa pilih level berapa.

esl-lab.com

englishwithoutend di sini kamu bisa pilih aksen apa.

Itu aja kali ya pengalaman belajar aku setahun yang lalu. Sekarang karena sedang tidak fokus dengan TOEFL, ada beberapa skill yang sudah lupa. Haha. Dulu aku belajarnya juga males-malesan, makanya gagalnya beberapa kali. Wkwkw. Sedih akutu. Jadi buat temen-temen yang mau test tapi juga kering di kantong kayak aku, aku saranin jangan gegabah dulu.

Biasanya karena keburu waktu buat dapetin sertifikat nih, khususnya TOEFL ITP, biasanya pergi test tanpa persiapan yang matang. Jadi pas test, udah ragu sama jawaban, masih ragu sama hasil lagi. Yaudah, jalan terakhir adalah pasrah dan berdoa banyak-banyak. Cuma karena ini test pakek bayar ya kan, kalau TOEFL proficiency paling 150 ribuan tapi kalau ITP? 450-500 ribuan ke atas cuy, trus berangkat tanpa persiapan, ya kayak ke medan perang tanpa senjata dungsss.

Kalau kata orang belajarnya yang konsisten. Tapi kalau aku konsistensi itu harus dipaksa. Hahah.

Thanks.


Komentar

  1. Belajar pronouciation menurutku perlu dan sangat menunjang. Ya meskipun tidak ada sesi test speaking dalam TOEFL. But it works for me.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar