Ekstraksi
merupakan salah satu cara yang sudah familiar untuk melakukan pemisahan suatu
komponen atau zat dari suatu senyawa atau bahan cair maupun padat. Nah, salah
satunya ekstraksi bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dan bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L)
. Hasil ekstraknya digunakan sebagai zat pewarna. Metode yang dipakai yaitu
maserasi, metode dengan menggunakan pelarut tertentu dan melalui proses
perendaman. Pelaerut yang digunakan, bisa dengan air dan etanol (CH3CH2OH). Air
merupakan pelarut polar sehingga dapat mengikat senyawa yang polar, dan etanol
bersifat nonpolar sehingga mengikat senyawa yang nonpolar, istilahnya … Like
Dissolve Like.
Prosedur
kerjanya, pertama bunga Kembang Sepatu dan bunga Rosella dipotong dengan ukuran
1 cm dan dihaluskan dengan mortal dan alu. Kemudian diekstraksi dengan
perbandingan 1 gram bunga segar : 1 mL pelarut. Proses ekstraksi menggunakan
pelarut air pada temperature (30°C, 40°C, 50°C, 60°C, 70°C, 80°C dan 90°C)
menggunakan penangas air. Hasil ekstraksi diuji absorbansinya dengan
spektofotometer UV-VIS pada panjang gelombang maksimum yaitu 530 nm untuk
ekstrak bunga Kembang Sepatu dan 520 nm untuk ekstrak bunga Rosella. Proses
ekstraksi menggunakan pelarut etanol dilakukan dengan variasi konsentrasi
etanol 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 96 % pada temperatur ruang. Hasil ekstraksi
diuji absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum
yaitu pada 530 nm untuk ekstrak bunga Kembang Sepatu dan 540 nm untuk ekstrak
bunga Rosella. Tahap akhir adalah uji stabilitas warna terhadap pengaruh
lingkungan.
Uji stabilitas warna dari hasil ekstraksi, misalnya bunga sepatu
dan Rosella dipengaruhi oleh lama penyimpanan, lama penyinaran matahari dan
lampu, lama waktu penambahan oksidator, dan nilai PH. Hibiscus rosa-sinesis L
dan Hibiscus sabdariffa L dapat terekstraksi dengan baik menggunakan pelarut
air pada kondisi optimum 90C dan etanol pada kondisi optimum 96%. Sedangkan uji
stabilitas warnanya
1.
Lama
penyimpanan dapat meningkatkan persentase nilai absorbansi pada ekstrak air
maupun etanol pada suhu 9C dan 27C.
2.
Lama
penyinaran matahari dan lampu dapat mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak
Bunga Kembang Sepatu dan Bunga Rosella dengan berubahnya intensitas warna
sehingga gelombang menjadi turun akibat adanya radiasi atau energi dari
matahari atau lampu.
3.
Lama
waktu penambahan oksidator H2O2 Hidrogen Peroksida (oksidator lemah)
mengakibatkan terjadinya perubahan ekstrak Bunga Kembang Sepatu dan Bunga
Rosella. Perubahan ditunjukkan ekstrak warna merah (dalam bentuk kation
flavilium) menjadi tidak berwarna karena turunan asam benzoate.
4.
Nilai
pH. Semakin naik nilai pH, semakin turun nilai absorbansi yang dihasilkan.
Penurunan ini karena adanya perubahan ekstrak berwarna merah menjadi tidak
berwarna karena terbentuknya basa karbinol.
S
SSumber : Jurnal Valensi Vol.2 No.3 Nop 2011 (459-467) ISSN : 1978 – 8193
Yusraini Dian Inayati Siregar, Nurlela
S
Komentar
Posting Komentar