` Pernah dengar kata
atom? Haha , pasti mikirnya bom! L
Ya, kan? … Jangan salah deh … itu gara-gara dulu pernah ada bom atom Hiroshima
dan Nagasaki pada masa Perang Dunia ke-2. Dengernya gitu kan? Tapi frankly
atom itu gak kayak gitu deeeh, tapi yaaa kayak ginnnih . Hahah! Langsung aja
yaww!.
Bicara atom, itu
berbicara alam semesta pemirsa! Kehidupan juga. Dulu terdapat kontroversial
bahwa alam semesta ini tercipta dengan sendirinya, yang dimotori oleh orang-orang
materialisme, ada pula yang berpendapat bahwa ada kekuatan yang luar biasa yang
bergerak, menjadi pemicu terciptanya alam semesta yang dimotori oleh
orang-orang yang percaya adanya Tuhan. Nah , penganut materialisme ini nih
termasuk Karl Marx dan Friedrich Engles menyatakan
bahwa alam itu statis gak ada awal dan akhirnya. Alam semesta tidak ada yang
menciptakan dan tidak ada pula yang menghancurkan alias ada dengan sendirinya.
Tiba-tiba muncul seorang ahli astronomi Inggris, Sir Fred Hoyle yang dengan
teori Steady-state-nya bahwa alam semseta mengalami perluasan
tetapi tetap bersikeras bahwa alam semesta tidak terbatas dalam skalanya dan
tanpa awal maupun akhir tentunya dengan munculnya materi secara spontan. Nah,
teori inilah yang bertolak belakang dengan Teori Big-Bang.
Mulai teori Alexandre Friedman, Albert
Enstain, Georges Lemaitre, dan temuan
Edwin Hubble yang mengamati bintang-bintang memancarkan cahaya geser merah
tergantung jarak mereka yang diperolehnya di Observatorium Mount Wilson yang
membuktikan bahwa alam semesta itu meluas. Emmm, intinya gini deh … Teori
Big-Bang itu menyatakan bahwa sesuatu itu memiliki volume nol berarti sesuatu
itu tidak ada. Seluruh alam semesta ini diciptakan dari sesuatu yang tidak ada
yang selanjutnya memiliki awal yang awalnya itu berasal dari ledakan
titik-massa yang memiliki volume nol ini. Teori ini semakin diyakini
kebenarannya setelah beberapa ilmuan George Gamow, Arno Penzias dan Robert
Wilson menemukan suatu bentuk radiasi yang hingga saat itu tak teramati yang
disebut radiasi latar belakang kosmis . Nah, lo!
Nggak paham kan? Saammma saya juga! :D .
Dari momen ke momen
atom mulai tercipta. Para ahli fisika menganalisa dengan kemampuan berhitungnya
dalam memahami kronologi dari setiap kejadian dan fase. Bahwa penyusun partikel
maupun materi itu terbentuk selang setelah 10-43 ledakan terjadi.
Mulai dari atom Hidrogen dan Helium sampai berjuta-juta atom yang lainnya.
Bahkan seorang ahli astrofisika, Hugh Ross, menjelaskan bahwa pencipta alam
semesta ini melampaui semua dimensi. Kenapa? Karena komentar-komentar mereka
bahwa atom-atom bermunculan dengan fenomena yang menakjubkan, lewat hukum-hukum
fisika tentang gaya yang berhubungan dengannya, gaya nuklir kuat, gaya nuklir
lemah, gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik. Paham gak? Nanti aja wes di
bawah tak jelasin. ;-) .
Ribet banget
historisnya, Bi’?! Heh, itu hanya beberapa kata dari historis paling lengkapnya
lo yak. Beda lagi nantinya kalau kamu Tanya, kok bisa atom gitu? Itu pertanyaan
yang gak bakal ada jawaban tuntasnya. Kayak filsafat aja. Oh, ya! Belajar atom
juga berfilsafat loh ya! Atomisme namanya. Ada beberapa ilmuan yang
mencoba-coba berputar-putar sampai botak bin jenggotan membuat teori tentang
bentuk atom, gak cuma keberadaannya cin! Dari masa Yunani Kuno sampai era
modern. Nih tak ceritain.
Dulu, Demokritus
seorang filsuf dari Abdera memberi nama atom dari asal a-tomos
yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom bagaikan blok-blok kecil yang
sangat kecil sampai tak terhingga sehingga tidak dapat dilihat oleh mata tapi
bersifat abadi. Analoginya gini deh, butiran pasir bersama-sama membentuk
pantai. Jadi, pasir adalah atom, dan pantai adalah senyawanya. Beliau juga
berpendapat kalau atom sepenuhnya padat dan tidak memiliki struktur internal
sehingga sifat dari material itu berbeda baik bentuk, massa dan ukurannya.
Leocippus, perintis atomisme sebelum Demokritus juga berasumsi bahwa jika ada
atom pasti ada pasangannya, dalam hal ini kekosongan (void). Alasannya, ya
karena ada panas, ada dingin, ada basah maka ada kering. Jika tak ada
kekosongan maka atom akan berdesak-desakan satu dengan yang lainnya di semesta
ini. Pendapat para atomis lainnya bahwa benda makroskopis misalnya balok
kayu,kekosongan tidak hanya ada pada batas permukaannya saja tapi juga di
dalamnya. Ini dengan praktis menjelaskan mengapa ada benda yang berat dan
ringan –benda dengan kadar atom lebih tinggi dan kekosongan lebih rendah akan
menadi lebih berat. Nah, lo. Bandingkan sama teori-teori buku yang pernah kamu
baca tentang beratnya suatu benda, apa ada hubungannya dengan massa jenisnya?
Ayoo! Serasi nggak sama teori ini.
Terus teori yang era science
gimana bi’? . Pertama John Dalton pada tahun 1803 mengungkapkan
hukum kekekalan massa dan perbandingan tetap.
Bahwa,
1.
Sebuah elemen terdiri dari
partikel yang sangat kecil dan tak dapat dibagi-bagi lagi.
2.
Setiap atom punya
karakteristik sendiri-sendiri sehingga atom satu dengan lainnya berbeda.
3.
Atom tidak bisa diciptakan,
dimusnahkan atau diubah menjadi elemen yang lain.
4.
Senyawa terbentuk ketika
atom yang berbeda bergabung.
5.
Jumlah dan jenis atom pada
suatu senyawa adalah konstan.
Kelemahan teori ini, belum bisa menjelaskan hal yang berhubungan dengan
spectrum atom, gejala keradioaktifan dan sifat atom lainnya. Kedua , Joseph
John Thomson. Dimulai dari penemuan hukum Faraday melalui
percobaan elektrostatis. So, G. Johnstone Stoney pada tahun 1891 menyimpulkan
bahwa dalam atom terdapat muatan listrik yang disebut electron. Selanjutnya,
Joseph John Thomson menemukan angka perbandingan muatan terhadap massa elektronn
yaitu e/m electron -7,76 x 1011 C kg-1 . Nah, model atom
Thomson ini kita bayangkan aja suatu bola yang bermuatan positif dan permukaannya
menempel electron.
Ketiga, Rutherford
pada tahun 1911 melalui percobaan hamburan partikel alfa yang dikenalkan pada
lapis tipis logam emas. Didapat kesimpulan bahwa
1.
Sebagian besar volume atom
meupakan ruang kosong karena ada sinar alfa yang menembus logam.
2.
Inti atom bermuatan positif
karena terjadi pembelokan arah sinar alfa yang mengindikasikan terjadinya
penolakan terhadap partikel alfa.
3.
Massa atom terpusat pada
inti atom karena terjadi pemantulan partikel alfa pada inti atom yang masif dan
kaku.
Model atom Thomson ini, bahwa electron mengitari inti seperti planet
mengitari matahari. Selanjutnya, yang keempat Niehls Bohr pada tahun 1913,
memprbaiki model atom yang diusulkan Rutherford. Bahwa ,
1.
Electron dalam inti
bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
atau tingkat energi. Jadi kayak planet-planet yang mengelilingi matahari tapi
orbitnya gak bentuk elips.
2.
Elekrton itu berpindah dari
satu lintasan ke lintasan yang lain.
3.
Perpindahan electron dari
tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sebalikanya,
disertai penyerapan energi.
4.
Electron yang bergerak pada
lintasannya berada pada keadaan stasioner.
Terakhir, model Mekanika Kuantum / Gelombang. Sommerfeld
menyempurnakan teori Bohr dengan menambahkan orbit-orbit elips. Orbit pertama
berupa lingkaran dan kedua berupa elips, ketiga berupa dua orbit elips dan
seterusnya. Jadi electron itu bergerak dalam satu orbit elipstik dengan dua
deraat kebebasan. Atom-atom berkelakuan sebagai osilator, mengahsilkan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi gelombang tertentu dan energi yang
dibawa gelombang itu dibawa oleh foton sesuai dengan intensitas gelombangnya.
Teori ini yang bisa menjelaskan perpindahan electron dari atom satu ke lainnya
nantinya. Intinya yang dijadikan konsep sampai jaman sekarang oleh ilmuan
selanjutnya.
Itu teori –teori atomisme, pemirsa yang budiman. Emmm,
bisa disimpulkan kan bahwa atom itu tersusun dari inti atom dan electron. Inti
atom itu terdiri dari proton dan neutron. Jari-jari inti kira-kira seperseribu
jari-jari atom. Dalam angka, jari-ajari atom 10-8 (0,00000001) cm dan jari-jari inti
adalah 10-12 (0,000000000001) cm. kecil banget yaaa, yuk kita
ngebayangin aja. Kita bayangkan atom itu sebesar biji rambutan ketika kelereng
di tangan kita sebesar bumi. Dengan skala yang seperti itu, masih mustahil bagi
kita untuk melihat inti yang kecil-kecil. Jadi bii rambutannya kita perbesar
lagi jadi 200 meter. Sukar dibayangin kan? Padahal tetap aja. Inti atom tidak
lebih besar dari sebutir debu.
Udah dulu ya, bicara teorinya. Sekarang kita bicara
tentang bom. Sebenarnya bener gak seeeh, bom itu meledak gara-gara atom . Eh,
atau atomlah yang menyebabkan adanya bom? Haha, sama aja Bi’ pertanyaannya. Jadi
gini atom itu kan menyimpan energi yang kuat dan saaangat besar! . kekuatan ini
tersimpan di dalamnya begitu hebat sehingga penemuan tentang kekuatan ini
memungkinkan manusia membangun kanal besar antara samudera, menggali menembus
gunung memproduksi iklim buatan, dan menyelesaikan proyek bermanfaat. Nah, tapi
nih tapi. Takdir berkata lain. Penyalahgunaan kekuatan ini, dalam hitungan
detik menghilangkan nyawa banyak orang. Nggak di Nagasaki sama Hiroshima aja,
tapi kecelakaan Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl juga. Nah, apa sih
sebenarnya yang tersimpan dalam suatu atom sampai menghasilkan energi yang
besar gitu? .
Setiap orang, kita. Kalau nggak pengen diganggu jangan
mengganggu orang lain, gitu kan? . ya sama! Kayak dua gaya ini yang ditemukan
setelah dilakukan penelitan oleh ribuan orang kalau gak diganggu yaaa gak bakal
memancarkan energi juga. Reaksi fisi dan fusi. Reaksi fisi dimana inti atom
yang terikat oleh gaya terkuat di alam semesta, atau gaya nuklir kuat, terbelah
menjadi fragmen-fragmen. Dalam percobaannya, ilmuwan menembakkan netron pada
inti uranium dengan kecepatan tinggi. Setelah netron diserap inti uranium, inti
menjadi sangat stabil. Ketika inti tidak stabil berarti ada perbedaan jumlah
proton dan neutron di dalam inti yang menyebabkan ketidak-setimbangan di dalam
strukturnya. Akhirnya, inti memlulai pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan
sejumlah energi untuk menghilangkan ketidakseimbangan ini tentunya dengan kecepatan
tinggi pula. Nah, pembelahan inilah yang seperti Hiroshima dan Nagasaki
istilahnya bom atom temen-temen. Jadi bayangin deh bola bandul yang sering
dimainin kita waktu kecil. 2 bola bandul anggap jadi satu bola dulu lah. Nah
karena diberikan gaya, jadi pecah deh jadi dua. Masing-masing pecah lagi jadi
dua teruuus sampai keadaannya stabil.
Selanjutnya reaksi fusi. Yaitu kebalikan dari fisi
merupakan proses penyatuan dua inti ringan menjadi inti yang lebih kuat dan
menggunakan energi pengikat yang dilepaskan. Bom yang sering diciptakan dari
reaksi ini dinamakan bom hydrogen. Bom jenis ini memiliki efisiensi yang lebih
tinggi dibandingkan bom atom. Dua buah atom yang pernah benar-benar digunakan
dalam perang adalah Little Boy dan Fat Man. Dijatuhkan dari Bomber B-29 dengan
ukuran yang sangat besar sehingga satu B-29 hanya mampu mengangkat satu bom
saja. Apakah reaksi fusi hanya terjadi pada bom? Ya nggaklah. Di matahari yang
menyinari bumi kita setiap waktunya terjadi reaksi fusi. Panas dan sinar yang
datang dari matahari antara hydrogen dan helium. Setiap detik, matahari
mengubah 564 juta ton hydrogen menadi 560 juta ton helium dan 4 juta ton sisa
materi diubah menjadi energi. Kebayang gak, udah berapa materi yang hilang
karena dibentuk energi oleh matahari tuh? Tapi gak akan habis kan? . :-/ .
Terus, bom atom ada efeknya nggak ya? Wah! Jelas meeeen.
Selain menghilangkan nyawa makhluk hidup, mau manusia ke’, hewan ke’, tumbuhan
ke’ juga menciptakan penyakit. Seperti kanker, cacat, luka bakar dll. Amerika
Serikat meledakkan bom hydrogen Castle Bravo di pulau Marshall. Di luar kendali
bom tersebut meledak di luar kekuatan yang telah diperhitungkan. Akibatnya awan
radioaktif menyebar luas 18.000 km2 dan mencemari pulau Marshall dan
sebuah kapal yang tengah mengangkut berton-ton ikan. Setelah dievakuasi pulau
Marshall tidak dapat dihuni lagi. Setelahnya, penduduk Marshall banyak yang
terjangkit kanker dan melahirkan bayi cacat. Ikan-ikan yang dibawa ke pasaran
terkontaminasi sehingga penduduk Jepang menolak memakan ikan-ikan tersebut.
Huuuu, sungguh sangat menakjubkan ya. Bikin hati saya
jedat jedut. Haha … Yaaa itu sekilas atom temen-temen. Jadi bicara atom jangan
langsung mengarah ke bom deeeh. Emang iya siiih kalau bom itu dibentuk dari
inti atom suatu unsur. Tapi kan itu karena memang disalahgunakan. Reaksi fusi
kalau tidak terajadi di matahari, mana mungkin akan terjadi panas dan ia
memancarkan sinarnya. Bismillah aja ya, bom-bom yang begituan gak bakal ada
lagi di zaman yang memang super duper makin canggih kini.
Selengkapnya di The True Power of Atom, 2009 karya Achamad Kholish Ghalib .
Komentar
Posting Komentar