Alhamdulillah …
liburan semester kali ini akhirnya bisa mengambil waktu PKL lebih awal dari
yang biasanya. Kalau mahasiswa lain mungkin semester 7, tapi untuk jurusan
kimia murniku ini diprioritaskan mulai liburan semester 5. Biar waktu
selanjutnya akan fokus pada PKM, proposal penelitian sekaligus penelitiannya.
Usut punya usut, penelitian kimia butuh waktu lama vroh! Bukan Cuma sekedar
nyebarin angket, menentukan jenis sampling, lalu mulai membuat kesimpulan. Nah,
tentunya untuk urusan PKL beginian harus berjuang melewati disahkannya proposal
PKL yang kita buat oleh dosen koordinator PKLI kita. Pastinya pula kita harus
segera mencari perusahaan atau instansi manakah yang akan kita jadikan target
tempat PKL dari jauh-jauh hari. Membuat dan mengirim proposalnya kira-kira 3
bulan sebelum pelaksanaan dikarenakan instansi kimia berupa pabrik misalnya itu
biasanya luaaamaa konfirmasinya. List instansi sebanyak-banyaknya sebagai
cadangan kalau di instansi satunya kita dikonfirmasi tidak diterima atau bahkan
tidak ada balasan sekalipun. Nah, untuk hal ini akan lebih mudah jika sudah
punya link atau kenalan dari instansi tersebut, katanya sih gitu. Tapi kayaknya
… itu bergantung pada keberuntungan deh. Haha .
Kalau sudah dapat ACC, terutama oleh ketua jurusan segeralah
mengirim proposal tersebut ke pihak instansi. Alangkah baiknya jika mengirim
tanpa lewat POS (mengunjungi sendiri) karena biasanya banyak hasilnya yang
masih belum dapat balasan dari pihak instansi dengan alasan karena suratnya
belum sampailah, di satpamlah, hilanglah dan bla bla bla. Kalau aku sendiri
sih, om temenku yang nyampein suratnya langsung tepat di meja SPV SDM instansinya,
yaaa yang ngurus ketenagakerjaan gitu dah. Alhamdulillah, seminggu setelahnya
aku dan timku (kami bertiga) mendapatkan balasan pernyataan DITERIMA di PT. PJB
UP Paiton di bagian Lab. Kimia.
Jadi pada dasarnya, bukan karena proposal itu lebih dulu ditanda
tangani dosen tapi jawaban dari pihak instansi yang ditunnggu-tunggu. Mengirim
proposal lebih dulu tapi tak ada jawaban kembali, so it’s useless. Yang
ini mungkin kenyataan yang tidak sesuai usaha bukan kenyataan yang tidak sesuai
harapan, haha. Yang penting usaha semaksimal mungkin, kawan. Kalau sudah dapat
balasan diterima, jangan lupa minta surat keterangan diterimanya lalu
disetorkan ke dosen koordinator PKLI kita alias sebagai tanda bukti.
Sebelumnya, aku belum pernah nih ke PJB Paiton. Ke Paitonnya aja
belum pernah apalagi ke instansi industri listrik seperti ini, hehe. Awalnya
nggak pernah punya mimpi ke lapangan pabrik, fobia sama mesin, bunyi mesin dan
apa aja yang berhubungan dengan mesin. Tapi apalah daya, toh ini tempat yang
kental dengan kimia juga kok. Oke, langsung aja deh, tak ceritain sehari ini di PJB (Pembangkit Jawa Bali) Paiton.
Dari tempat aku tinggal kira-kira 5 km, PJB jam produksi paginya
jam setengah 8, jadi berangkatnya harus lebih awal. PT. PJB terletak di desa
Binor kec. Paiton kab. Probolinggo. Sebelum masuk lokasi kita melewati satpam
gabungan dulu, satpam PJB, YTL dan IPMOMI (ketiganya sama sama produksi listrik
yang berada disatu lokasi). Ya …. Itung-itung sebagai penunjuk jalan juga,
takutnya tiba-tiba nyasar ke Sitobando cah. Hehe.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi PJB, di kiri kananku sudah
berjejer cerobong-cerobong asap. Bunyi mesin zeeenggg zeeengg, zeenggg
memekikkan telinga, para pekerja sudah mulai berdatangan. Pokoknya keeereeen
baaangettt! Berhubung kita pertama kali ke PJB jadi harus ke POS 1 dan 2 dulu
untuk meminta surat keterangan atau pendaftaran tamu (Visitor Registration).
Tulis nama, nomor plat motor dan KTP. Nah, kalau nggak ada surat ini, nggak
bakal bisa lanjut ke proses selanjutnya. Setelah surat izin masuk, kita ke
ruang ID Card dulu. Minta ID Card atau kartu identitas, biar tau kalau kita itu
bukan orang-orang yang berbahaya atau penggelap. Hehe. Nah, setelah itu baru
kita diarahkan ke ruang administrasi untuk memulai proses mendapatkan ID Card
PKL.
Pertama kita menemui Pak Frans di ruang Spv Senior SDM lt. 4, dengan
menyerahkan surat tanda terima PKL, pendaftaran BPJS, KTP dan foto 2 x , kita bisa mengurus surat pernyataan dan tanda
tangan di atas meterai 6000. Setelah itu kita di suruh ke lt. 1 untuk ketemu
dengan Spv Senior K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk meminta tanda
tangan tentang kelengkapan dokumen kita selama PKL. Nah, nyampek sini nih, kita
ditanya-tanya gaes, udah bawa APD sendiri belum,kalau gak bawa kenapa, praktek
kerja lapangan di PJB itu nggak cuma nge-lab tapi sampling juga jadi wajib
hukumnya pakek APD. So, setidaknya kita harus pakek helmet dan sepatu boots. Selain
itu, di ruang K3 kita dilihatin video tentang Safety pada proses industry skala
besar seperti PJB. Betapa pentingnya memakai alat safety, bagaimana cara
menangani kebakaran dan apa saja bentuk kecelakaan jika nggak pakek APD. Setelah
dapet tanda tangan dari Spv Senior K3, kita naik ke lt. 4 laaaagi deeeh buat
nyerahin berkasnya ke pak Frans. Foto kopi berkas lalu kita disuruh ke ruang
pembuatan ID Card, yang ada di sebelah utara deket parkiran motor kita.
Di sini, kita foto-foto gaes. Sayangnya nggak gaya alay siiih,
namanya juga foto ID Card. Hahay. Di ruang ini pula, terjadi tragedi lucu. Pokoknya
bapak-bapaknya ramah deh, humoris. Apalagi Bapak Bambang :D . Tau sendiri kan,
kebanyakan pada ngomong bahasa Madura. Ngomong bahasa Indonesia tapi logat
Madura, bisa ngebayangin nggak? Hehe. Dua Temenku Fafa sama Fifti bisanya Cuma ngelirik
aku aja, gak paham katanya. Kaciaaaan. Aku jadi penerjemah deeh. Seru pokoknya.
Nah, yang bikin lama itu nunggu nyetak ID Cardnya lama. Nunggunya sekitar satu
setengah jam. Biar nggak boring, kita selfie sek. Kira-kira hasilnya seperti
ini :D
Kira-kira pukul setengah 2, kita baru dapet tuh ID Card. Nih ID
cardnya, tak kasih tau.
Udah selesai dapet ID Card, kamu pikir udah selesai? Ternyata belum
:’( . Kita ke tempat pak Frans lagi, nyerahin berkas yang dari pak Bambang. Oh
my God. Ribet amat ya L .
Udah panasnya subhanallah, perut kruyukan, muter lapangannya sejauh 1 km L, kita cewek cewek strong pokoknya. Titik.
Setelah itu, akhirnya kita bisa ke Laboratorium tempat kita pkl. Nyampek
depan pintu, kita bertiga maju mundur maju mundur sek. Lu dong yang bukain/ lu
ajaaa/ aduh kita nggak pakek safety nihh, emang boleh tah/ gak tau/ aduh gimana
doong/coba coba buka pintunya/kamu dulu/ayo ayo bareng/ pokoknya suwwweeee Cuma
ngebuka pintu lab. Beberapa menit kemudian, kita sudah berhadapan dengan Spv Lab.
yaitu bapak Priyo Purnomo, jreng jreng jreng. Pasang muka jaim sek. :P . Kita perkenalan
dulu, ngasih tau berapa lama kita PKL, mau ngapain aja dan bla bla bla. Sebentar
kita dikasih materi seputar PLTU PJB. Nih lab. kita.
Nah … mungkin itu kali ya, pengalaman sehari di PJB. Kita belum
kerja, Cuma mengurusi administrasi tok butuh waktu sehari. Huhuyyy! Jadi kesimpulannya
kesan pertama sampai di PBJ, WOW banget! Aku bisa tau, ternyata pembangkit
listrik tuh gini ya. Gak Cuma kagum sama bangunannya tapi semua orang yang ada
disitu. Setiap karyawan sudah berkompeten dalam tugas dan bidangnya
masing-masing. Satpam penjaga keamanan yang ketat dimana-mana, bunyi mesin
dimana-mana dan cowok dimana-mana :D. Emang gak ada ceweknya bik? Ya ada siiih
tapi dikit. Itupun kerjanya palingan di Spv administrasi giiitu deh. Tunggu aja,
cerita pas praktek kerjanya ya. Yang ini lebih seru pasti. Karena banyak ilmu
terutama ilmu proses pltu (pembangkit listrik tenaga uap) khususnya dihubungkan
dengan ilmu kimia di dalamnya. Salam semangat :D.
Mbak boleh tanya2?
BalasHapusAduh, maaf ya. Aku jarang cek koment. Baru update. Tanya apa ya
BalasHapusmbak, boleh tanya. kan saya kuliah jurusan IT, kira2 diterima gk ya kalau daftar PKL di sana ?
BalasHapusketrima kok,gua IT
HapusKalo matematika murni, apa bisa diterima magang di sini?
BalasHapusmungkin bisa ya, berarti beda penempatannya, bukan di laboratorium kimianya kak
Hapus