1.
Spektrum
Radiasi Elektromagnetik
Spektrum
(jamak, “spectra”) adalah suatu petunjuk berupa frekuensi atau panjang
gelombang yang mempresentasikan energi radiasi gelombang magnetic pada range
tertentu. Spektra bisa diklasifikasikan sebagai spectra emisi dan absorpsi.
Ketika radiasi
elektromagnetik dikenai pada sampel, radiasi yang diemisikan disebut dengan
spectrum emisi. Ketika radiasi elektromagnetik diserap oleh sampel radiasinya
disebut spectra absorpsi.
Spectra bisa
dikelompokkan sebagai kontinyu, pita dan garis. Spektrum kontinyu memiliki
jarak frekuensi atau panjang gelombang yang secara kontinyu tanpa ada jeda.
Ketika suatu
cahaya putih matahari di lewati pada celah dan hadapkan pada sebuah prisma
segitiga, maka akan dihasilkan spectra yang kontinyu beberapa warna dengan
panjang gelombang 500-600 nm. Seperti gambar berikut:
Spektrum pita
diidentikkan dengan molekul, memiliki jeda pada frekuensinya. Spektranya
digambarkan dengan garis-garis berwarna yang saling berdekatan dan dipisahkan
dengan gap atau jeda. Seperti gambar berikut :
Spketrum garis
ditunjukkan dengan satu garis yang berlawanan dengan latar hitam. Spektra ini
dihasilkan jika atom tereksitasi dalam fase gasa mengemisikan cahaya. Spectrum
emisi garis gas Hidrogen pada daerha visible seperti pada gambar berikut
:
Semua senyawa
bisa mengahasilkan spectra emisi ketika mereka dieksitasikan dengan berbagai
cara, dengan melintasi suatu listrik atau pembakaran. Spectra emisi pada suatu
unsur terdapat pada daerah UV dan visible (terlihat).
2.
Spektrum
Emisi Atom Hidrogen
Spectra ini
dihasilkan dengan melewati lintasan listrik yang melewati gas hydrogen pada
tekanan rendah. Energi yang diberikan memutus ikatan kovalen pada molekul
hydrogen menjadi atom hydrogen pada energi terendah (ground-state).
3.
Johann
Jacob Balmer
Lahir pada Mei
1, 1825 dan meninggak Maret 12, 1898 adalah matematikawan Swiss dan fisikawan
matematika.
Johann Balmer,
seorang guru Swiss, menemukan spectra garis pada tahun 1885. Dia menemukan ada
4 panjang gelombang yang berbeda pada spectrum garis hydrogen. Itu artinya
ada 4 garis.
Di gambarkan
dengan rumus berikut :
Keterangan : Balmer Constanta : 109.678, 7 cm-1
n = 2
m = 3, 4, 5, 6, ~
λ
limit = 364,5 saat m ∞
dengan
adanya 4 spektra tersebut menjadi pertanyaan kenapa dihasilkan 4 spektra,
kenapa tidak hanya satu karena atom hydrogen hanya memiliki satu buah elektron.
Berarti kemungkinan ada paket-paket energi pada atom hydrogen tersebut.
4.
Eksperimen
Lyman
Akhirnya Lyman melakukan
eksperimen kembali. Dia melewati cahaya pada tabung yang berisi atom hydrogen.
Ada energi yang diserap ada yang diemisikan sebgai cahaya. Cahaya tersebut
dilanjutkan pada perak nitrat AgNO3 .
Ag+ + hv à Ag (Perak di cuci dengan larutan NH3)
Ag+ + NH3 à [Ag(NH3)2]+
Adanya cahaya
tersebut menyebabkan Ag+ menjadi Ag endapan. Dan dihasilkan spectra
gelap terang. Dimana yang gelap (kosong) menunjukkan sinarnya diabsorp oleh
atom hydrogen, dan yang terang tidak diserap oleh atom hydrogen.
Jika ada
transisi, maka akan ada spectra garis pada spectrum emisi gas hidorgen seperti
gambar berikut.
Lyman terjadi
pada keadaan dasar n=1, deret Balmer pada n=2, Paschen n=3 dan Brackett pada
n=4. Deret Balmer terjadi pada daerah UV visible, deret Lyman pada daerah UV.
Jadi, atom hydrogen menyerap dan beremisi memiliki ciri spectra
tersendiri. Rumus Balmer adalah
seluruhnya secara empiris. Bukan teori. Memang sesuai dengan persamaan tapi tidak
ada yang tahu mengapa. Mengapa ada beberapa spectra yang dihasilkan dan itu
berada pada daerah yang berbeda disetiap eksperimen. Pada tahun 1885, Balmer
menulis sebuah pernyataan :
“Menurut
pandangan saya, bahawa Hidrogen adalah lebih dari unsur yang lain yang
ditakdirkan untuk membuka jalan kecil yang baru pada pengetahuan struktur
materi dan sifatnya. Pada hal yang mulia ini, hubungan panjang gelombang yang
pertama dari keempat pada spectra garis atom hydrogen seharusnya menarik
perhatian kita”
Apa hal yang
penting atas spectrum garis gas hydrogen?
Ia
mengindikasikan bahwa hanya energi tertentu yang diperbolehkan untuk sampai
pada elektron atom hydrogen. Dengan kata lain, energi elektron tersebut adalah
terkuantisasi. Energi elekrton pada atom hydrogen harus dibandingkan dengan
energi potensial sebuah bola pada sebuah tangga. Seperti ilustrasi berikut :
Ketika elektron
mengalami transisi dari level energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah
maka energi cahaya di dilepaskan. Setiap transisi terjadi pada frekuensi dan
panjang gelombang tertentu dan digambarkan dengan spectra garis.
Energi juga
bisa terjadi dengan eksitasinya elektron dari keadaan dasar ke keadaan energi
yang lebih tinggi. Seperti gambar berikut :
Elektron atom
hydrogen saat tereksitasi dari energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah :
5.
Rumus
Rydberg
1890 Johannes
Robert Rydberg, fisikawan Swedish, dengan mengadaptasi persamaan Balmer, ia menjeneralisasikan rumus Balmer dan
menunjukkan aplikaisnya dengan lebih luas. Dia mampu menunjukkan setiap garis
dari seluruh spectra hydrogen melalui persamaan Balmer-Rydberg :
m >> n
Jika n=1, menghasilkan
deret Lyman. n= deret Balmer dan n=3 deret Paschen.
Berikut contoh
perhitungan menghitung panjang gelombang deret Balmer dengan menggunakan rumus
Rydberg ketika m=3.
Komentar
Posting Komentar