Kimia merupakan ilmu yang
mempelajari tentang suatu material dan perubahan-perubahannya. Baik itu
perubahan kimia maupun fisika. Kimia terjadi di sekitar kita sepanjang waktu, and
it’s important there is no doubt about that; tidak ada keraguan tentangnya.
Salah
satu hal yang paling fenomenal dalam kimia adalah kejadian di lingkungan
sekitar. Bart Eklund, seorang pakar atmosfer kimia, Radian Corporation di
Austin, Texas, telah berkecimpung dalam bidangnya dengan beberapa pengalaman
hebatnya. Seperti menghabiskan musim salju selama sebulan untuk menyampling
udara di Grand Tetons; mengambil sampel bebatuan di tanah Death Valley Monumen,
California, bekerja di lapangan di bawah suhu 100°F dengan menggunakan 2 sarung
tangan, bantuan alat pernafasan dan kostum berlapis karet. Karirnya menginformasikan
bahwa bagaimana kimiawan membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Fenomena
lainnya yakni dalam kasus gas kloroflorokarbon (CFCs). Gas ini merupakan gas
ajaib yang diaplikasikan dalam pendingin kulkas atau air conditioning
(AC). Sampai pada suatu saat, CFCs berubah menjadi suatu hal yang membahayakan
bumi. Dalam konsentrasi yang tinggi, energi matahari akan melepaskan atom
klorin pada CFCs dan atom klorin tersebut akan mendekomposisikan lapisan ozon
di bumi. Akibatnya ozon yang seharusnya menjaga atmosfer bumi tetap seimbang,
tidak lagi bekerja pada tempatnya. Musim tak lagi teratur dan timbul permasalahan
alam lainnya. Berdasarkan hal ini, perusahaan kimia atau industri kimia dimulai
untuk memikirkan solusi atas problem lingkungan tersebut.
Kimia
membantu kita memahami fenomena alam.
Kayu terbakar di udara, pembentukan air, telur dan baking soda dalam
suatu adonan kue, baja yang bisa dibentuk mobil dan seluruh kejadian alam
lainnya. Kita akan mengerti alam dan mengambil manfaat di dalamnya.
Kimia
sebagai problem solver, tentunya tidak terlepas dari pendekatan ilmiah.
Pemecah masalah akan selalu mencari cara terbaik dan memerlukan beberapa proses
yang tepat. Bagaimana caranya?:
1.
Pertama, kenali sebuah permasalahan
dengan sejelas-jelasnya. Mencari informasi terkait atau sesuatu yang terjadi
dengannya. Dalam bidang sains, kita sebut dengan melakukan observasi.
Kita bisa membuat observasi dengan mengambil data kualitatif,semisal langit
berwarna biru, air adalah cairan atau data kuantitatif semisal air mendidih
pada suhu 100°C.
2.
Kedua, fokuskan pada solusi yang
memungkinkan atau penjelasan terhadap observasi yang telah dibuat. Kita sebut
saja sebagai hipotesis.
3.
Ketiga, putuskan manakah solusi
atau penjelasan terbaik yang masuk akal. Untuk mengetahui hal ini kita harus
melakukan proses searching dengan melakukan eksperimen.
Untuk mendapatkan suatu jawaban, kita harus melakukan
percobaan dengan berulang-ulang. Ketika kita sudah menemukan suatu hipotesa
yang cocok dengan beberapa observasi kita, maka jadilah ia sebuah teori.
Teori berbeda lagi dengan observasi. Jika observasi adalah suatu pengamatan suatu
kejadian, maka teori adalah suatu interpretasi penjelasan mengapa suatu
kejadian itu bisa terjadi. Teori bisa berubah sewaktu-waktu berdasarkan
informasi yang memungkinkan. Intinya, kita tidak berhenti bertanya hanya karena
kita telah menemukan teori atas kejadian tertentu. Kita bisa melanjutkan eksperimen untuk
memperbaiki teori dan menghasilkan sebuah jawaban kita sesuai prediksi kita
sebelumnya.
Jadi kalau saya gambarkan kronologinya seperti ini, dari
observasi -> hopitesis -> eksperimen. Dari ketiga proses ini bisa menghasilkan suatu teori dan hukum.
Teori bisa menghasilkan suatu prediksi baru yang harus dibuktikan dengan
eksperimen baru dan menghasilkan suatu teori termodifikasi dari teori
sebelumnya.
Hukum bisa diciptakan atas dasar beberapa hasil
observasi yang sama pada suatu sistem yang berbeda. Misalnya, perubahan kimia
suatu zat menunjukkan massa total material tersebut sama sebelum dan sesudah
perubahan. Zat tersebut berlaku umum. Hal ini disebut dengan hukum
konservasi massa.
Kita harus bisa membedakan antara hukum (law) dan teori.
Hukum adalah kumpulan dari beberapa observasi suatu kejadian, sedangkan teori
adalah penjelasan kejadian tersebut. Hukum menjelaskan apa yang terjadi, teori
adalah menjelaskan kenapa hal itu terjadi.
Ilmuwan
juga manusia. Mereka punya praanggapan, salah dalam menginterpretasi data,
mereka juga bisa kehilangan objektivitas dan bermain dalam dunia politik. Sains
terdorong oleh beberapa hal; suatu alasan, anggaran, atas dasar peperangan dan
kepercayaan suatu agama. Galileo, misalnya, dipaksa mengakui kesalahan
observasi astronominya di hadapan golongan agamis yang kuat. Lavoisier, bapak
kimia modern, dipancung karena affiliasi politiknya. Dan kemajuan yang hebat
tentang pupuk kimia nitrogen dihasilkan dari keinginan untuk memproduksi bahan
peledak dalam melawan peperangan. Kemajuan sains lebih sering dihambat oleh
kelemahan manusia dan institusinya
sendiri dari pada keterbatasan alat pendukungnya. Jadi, metode ilmiah hanya
akan efektif sebagaimana manusia menggunakannya dan tidak secara otomatis
menghasilkan suatu progress.
Jika
ilmuwan (kimia) dianggap sebagai pemikir, bukan hanya memikirkan masalah teori
tanpa praktisi yang benar. Berpikir artinya mempraktekkan, melakukan uji
pengulangan dan eksperimen dengan proses yang ilmiah serta hasil yang diperoleh
diuji secara ilmiah dan diterima oleh khalayak luas. Tugas seorang ilmuwan
adalah melakukan improvisasi, pengembangan atau pembuktian dan inovasi atas
suatu teori dan fenomena alam berdasarkan ilmu yang digelutinya.
Komentar
Posting Komentar