When Spirit isn't as A Word Again

pinterest.ie

Dulu aku nggak tahu bahwa ternyata perbuatan lebih sulit dilakukan ketimbang hanya sekedar ngomong doang. Beberapa kali berpapasan dengan acara Mario Teguh Golden Ways di televisi sewaktu masih duduk di bangku MTs, aku yang masih remaja hanya manggut-manggut - mengagumi setiap kata-kata emas Pak Mario yang selalu penuh motivasi tanpa pernah tahu apa makna terdalam di setiap kalimat-kalimat itu.

Semua terasa benar tanpa tahu bagaimana cara merealisasikannya.

Semua terasa mudah diterima tanpa tahu bahwa sebenarnya kata-kata bijak bukan hanya sekedar dijadikan penyataan. Melainkan perbuatan.

Dan selama waktu itu beberapa teman sepermainan kerap kali meresponku dengan kata-kata baik.

"Bik, kamu baik"
"Bik, kamu orangnya pintar"
"Bik, kamu orangnya sabar"
"Bik, kamu orangnya nggak nakal"

And I feel blessed with that all - tanpa menyadari bahwa bumi itu berotasi, waktu berfluktuasi dan hidup seseorang juga bisa berubah sesuai cara ruang dan waktu menyapanya.

And I feel oke with that all - sehingga mudah juga untuk selalu berbicara hal-hal baik, mudah memberi semangat kepada teman-teman tanpa pernah tahu bahwa sewaktu-waktu aku juga mungkin nggak mampu untuk menyemangati diri sendiri.

Sampai akhirnya ada suatu kejadian yang secara tidak langsung membuat pikiranku sedikit terbuka;

Sewaktu S1, temanku yang juga sedang berjuang menyelesaikan tahapan skripsinya merasa sedikit frustasi karena ada beberapa teori yang tidak ia mengerti. Semua teman-teman memberinya semangat - "Kamu pasti bisa" dan kata-kata motivasi lainnya hingga pada akhirnya aku sadar, No, that's not the wise word she need. Karena setelah aku juga memberi semangat kepadanya, dia menatapku diam dan tersenyum tipis  namun  tatapannya menunjukkan kekesalan.

"Semangat aja nggak cukup, Bik. Aku bingung" -katanya.

Bingung yang benar-benar bingung. And I knew how she studied and strunggled hard dan nggak cukup hanya sekedar ucapan semangat lalu seketika dia akan bisa memahami semuanya.

Dan setelahnya aku sadar - bahwa aku menyemangatinya tidak benar-benar serius, aku menyemangatinya tanpa bisa merasakan keluh kesahnya, I just talk as easy as I can without knowing that diffiicult thing takes time to be understood then.

Dan seperti waktu yang pada akhirnya menginginkanku untuk berlatih, there's such thing that I can't handle it but have to face it. Ada banyak hal yang membuatku tidak bersabar, tidak ikhlas, dan merasa gagal. Berkali-kali mencari sumber semangat dan bertanya pada diri sendiri, "Why do you can't do this, it's all the thing that you always say to your friend". Pertanyaan itu terus berputar-putar di kepala dan akhirnya berhenti ketika aku telah siap menerima.

Why can we be the best support system for others easily but not for ourselves?  Because it's the thing that comes from within us. The spirit is yours and the spirit is you. Yourself. It's a need that sometimes we forget to get because we don't believe it.

Lalu suatu hari temanku berkata,"Bik, even the best word in this world to say, that's nothing if your heart still can't accept and won't try to change it. Change how you feel, how you face".

Then I know as me, me to what should I do.

And I feel so great for everyone who takes a long time to accept everything as they should but they can rise up again for the better goal too.


Komentar