(bbc.com) |
Pandemi Covid-19 semakin menyadarkan saya bahwa saat ini
saya hidup di era teknologi informasi dan komunikasi di mana saya dapat
mengakses ratusan artikel mengenai Covid-19 dalam waktu semalam serta
mengetahui berbagai perkembangan informasi dari awal pandemi sampai saat ini.
Saya juga membenarkan bahwa cepatnya arus informasi melalui teknologi masa kini
memberikan pengaruh yang sungguh luar biasa. Alangkah indahnya jika informasi
tersebut adalah tentang kebenaran dan fakta, namun informasi yang beredar juga
berpotensi sebagai hoax dan berita yang belum diketahui kebenarannya.
Sampai terjadinya gelombang ke-dua Covid-19 yang semakin
meningkat, rendahnya literasi serta pengetahuan Covid-19 bagi sebagian besar
masyarakat menyebabkan masyarakat mempercayai segala informasi yang mereka
dapatkan melalui media sosial. Mulai dari berita hoax seperti obat Covid-19
yang akan diberikan kepada masyarakat di Indonesia melalui pesawat Malaysia,
anjuran memakan telur pada jam dua dini hari untuk meningkatkan imunitas,
masker impor Cina yang mengandung cacing, hingga ramuan ajaib versi broadcast whatsapp tanpa sumber dan susu
merk Bear Brand yang bahkan menimbulkan panic
buying.
Untuk menangkal infodemi dan pandemi tersebut, terdapat media-media sosial dan platform lain selain yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti covid19.go.id untuk memberikan informasi dan edukasi Covid-19 dengan benar dan tepat. Seperti halnya tim medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani korban Covid-19, media-media tersebut juga menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat secara virtual melalui informasi dan berita yang ditulis secara akurat.
Kawalcovid19.id sebagai Sumber Data dan Edukasi
Situs kawalcovid19.id
merupakan situs yang diluncurkan oleh relawan warganet Indonesia pada tanggal 1
Maret 2020 untuk membentuk aksi virtual dalam menghadapi Covid-19. Situs
tersebut bahkan diluncurkan sehari sebelum Presiden Joko Widodo menyampaikan
informasi mengenai dua korban positif Covid-19 pertama di Indonesia
(id.wikipedia.org). Tim kawalcovid.id terdiri dari para akademisi, praktisi
kesehatan dan tenaga profesional lainnya.
Seperti yang dijelaskan oleh Yusuf (2020) dalam
penelitiannya, situs kawalcovid.19 memiliki tiga konten utama, yaitu pertama,
menginformasikan sekaligus menganalisis berita sesuai fakta dan tidak
menyebarkan berita yang bersifat hipotesis, opini dan asumsi. Kedua,
mengklarifikasi berita-berita hoax melalui kerjasama dengan situs anti hoax
Indonesia (seperti hoax buster). Ketiga, mengedukasi masyarakat tentang anjuran dan larangan mengenai
Covid-19 baik itu dalam bidang kesehatan di sekolah, tempat kerja, restoran dan
lokasi lainnya yang berpotensi sebagai sumber penularan virus Covid-19.
Situs kawalcovid19.id selalu menginformasikan jumlah kasus di Indonesia secara terkini. Baik jumlah kasus Covid-19 maupun jumlah masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi dosis 1 dan 2 dari berbagai kalangan masyarakat. Dalam mengedukasi masyarakat, kawalcovid.id menyediakan konten-konten edukatif seperti bagaimana cara masyarakat Indonesia melawan Covid-19 dengan tangguh, perlu atau tidaknya vaksin untuk penyintas Covid-19 dan cara-cara melakukan isolasi mandiri yang benar. Selain itu, hal yang lebih penting adalah mengklarifikasi berita-berita hoax yang beredar seperti ketidak-benaran mengenai campuran air panas dan lemon yang dikabarkan menjadi penyebab Vietnam tidak mengalami kematian akibat Covid-19.
Warstek.com: Mengklarifikasi Hoax dengan Satire dan Ilmu Sains
Sebagaimana simbolnya, Warung Sains dan Teknologi atau
warstek.com merupakan media sains populer yang menyediakan informasi seputar
sains dan teknologi dengan sangat gesit. Sejak Covid-19 menimpa secara global,
warstek mengedukasi para penghuni media sosial dengan tegas dan berani, utamanya
melalui akun instagram warstek mengenai berita-berita hoax dan konspirasi yang
beredar di media kepada masyarakat awam. Warstek mengklarifikasi isu-isu
tersebut dengan melampirkan jurnal-jurnal ilmiah dan data dari sumber yang
kredibel.
Seperti halnya beredarnya informasi mengenai susu Bear Brand yang dapat membunuh virus Covid-19, media warstek merespon informasi tersebut dalam bentuk meme dan artikel yang diterbitkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa susu hanya berpotensi untuk meningkatkan imunitas tubuh bukan menjadi obat bagi penderita Covid-19 (Rakhmat, 2021).
Aplikasi PeduliLindungi
Aplikasi ini merupakan
aplikasi yang dikembangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi. Aplikasi ini
berguna untuk membantu pelacakan dan mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat
yang menggunakan aplikasi ini dapat saling membagikan data riwayat lokasi atau
kontak dengan penderita Covid-19. Selain itu, pengguna juga dapat mengetahui lokasi
keramaian atau zona merah melalui notifikasi jika pengguna berada di daerah
tersebut (pedulilindungi.id).
Media-media tersebut merupakan tiga dari puluhan media lain
yang melakukan suatu bentuk aksi virtual atas nama kepedulian sesama masyarakat
Indonesia. Budiati (2020) menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat melalui
media (e-partisipasi) adalah sangat diperlukan dalam menangani dan menghadapi
Covid-19 di era teknologi dan informasi. Meskipun pandemi sudah berjalan hingga
satu tahun lamanya, masyarakat masih banyak yang belum memahami tentang
Covid-19 dan informasi pemerintah yang seringkali disalahpahami oleh
masyarakat. Dengan adanya media-media dan aksi virtual tersebut, masyarakat
diharapkan dapat semakin teredukasi dan menambah kesadaran mereka tentang
Covid-19.
Referensi:
Budiati, Ayuning dan Jumiati, Ipah Ema. (2020). Citizen E-Participation
Model in Resolving Covid-19 Pandemic in Indonesia. Atlantis Press. Vol. 510
Pedulilindungi.id. (2020). Apa Itu PeduliLindungi?. Diakses dari https://pedulilindungi.id/
Rakhmat, Putera. ( 2021). Menggali Fakta Dibalik Susu: Benarkah Efektif
untuk Covid-19?. Diakses dari https://warstek.com/menggali-fakta-dibalik-susu-benarkah-efektif-untuk-covid-19/
Wikipedia.org. (2020). KawalCOVID19.id. Diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/KawalCOVID19.id
Yusuf, M, dkk. (2021). E-Participation against COVID-19: Case of KawalCOVID-19.id. Journal of Pyhsics: Conference Series. doi:10.1088/1742-6596/1899/1/012080
Komentar
Posting Komentar